sang Penyair Jalanan
bersyair dengan hati nurani
tak pedulikan sebagus apa yang aku tulis..
seandainya...
syairku menyakitimu, maafkanlah...
seandainya...
syairku membahagiakanmu
akulah orang yang paling
bahagia karena itu
Senin, 29 November 2010
penyair jalan
Minggu, 28 November 2010
lumpur luka
mestinya tak kau izinkan hujan rindu datang bertamu..
agar hati tak terlayukan waktu...
tak usah pergi..
usap perlahan saja,
serap semua air yang menutupi kenangan..
agar lumpur luka tak membebani langkah..
mari bersama menghamba..
mengulurkan tangan mengucap selaksa makna..
agar pencipta meniupkan aroma cinta..
hingga tiba saat pembaringan itu..
saat dimana raga siap berpisah dari jiwa..
agar hati tak terlayukan waktu...
tak usah pergi..
usap perlahan saja,
serap semua air yang menutupi kenangan..
agar lumpur luka tak membebani langkah..
mari bersama menghamba..
mengulurkan tangan mengucap selaksa makna..
agar pencipta meniupkan aroma cinta..
hingga tiba saat pembaringan itu..
saat dimana raga siap berpisah dari jiwa..
Sabtu, 27 November 2010
hujan rindu
Penghujan rindu,
datang bertamu,
menghujam hati yang terlayukan waktu,
Pergilah,
susuri tetes-tetes basah kenangan
Rasakanlah,
lumpur luka yang pernah bebani langkah
Tengadahlah,
kedua tangan menghamba wajah cakrawala
Biarlah,
Kilat halilintar menghantar kehangatan sesaat,
Mencumbu sekujur tubuh berlumur peluh,
Menarilah,
dalam irama manja beraroma cinta
Dan biarlah,
setelahnya layu mengering,
terpelanting,
terbaring,
hingga penghujan kembali datang,
mengantarmu menuju akhir pembaringan.
Jumat, 26 November 2010
terkikis masa
Gelagat resah grogoti raga
Angin putus asa mengalir pelan
Namun tak sesemu fatamorgana
Menggelayut diantara asa
Yang kian terkikis masa
entahlah..
Mungkin aroma gelap itu terus mengikis harapan
Hingga benar-benar tak berdaya dan mati...
Angin putus asa mengalir pelan
Namun tak sesemu fatamorgana
Menggelayut diantara asa
Yang kian terkikis masa
entahlah..
Mungkin aroma gelap itu terus mengikis harapan
Hingga benar-benar tak berdaya dan mati...
Kamis, 25 November 2010
jubah penderitaan
Dia...
mengenakan sehelai jubah penderitaan dalam hidupnya
yang justru
menambah keanggunannya
semakin tiada tara dan menambah luhur martabatnya
Rabu, 24 November 2010
mati suri
Cintaku mati suri
Bermimpi diujung petang
Lupa mengukur diri
Mencoba sejajar
Malah tersudut
Terinjak tak ampun lagi
Bermimpi diujung petang
Lupa mengukur diri
Mencoba sejajar
Malah tersudut
Terinjak tak ampun lagi
Selasa, 23 November 2010
biarlah !
Aku simpan tangisku dalam diam,
aku menyimpannya dalam dalam.
bila aku harus mati dalam kesendirian,
biarlah !
aku menyimpannya dalam dalam.
bila aku harus mati dalam kesendirian,
biarlah !
Langganan:
Postingan (Atom)