Kamis, 31 Maret 2011
bayangmu
Rabu, 30 Maret 2011
melepasmu
Kau tinggalkan aku dalam kebisuan
Terpaku ku memandang mu
Kau bawa harapan hati Jauh dan jauh
Tak sangup ku berpisah
Hingga air mata menetes tak tertahan
Hanya doa yang ku persembahkan
Mengiringi mu,
Mengiringi perjalanan panjang mu
Kasih ……
Tuhan telah menggariskan kisah cinta kita
Dia tata kehidupan ini dengan rapi
Kasih……
Tuhan akan berikan yang terbaik
Untuk insan yang percaya
Kasih …..
Maafkanlah aku
Mungkin ini yang terbaik untuk kita
Selasa, 29 Maret 2011
hilang arah
hanya tertolong bulan yang belum purnama
purnama saja tak seterang siang, apalagi sekarang
adakah kerlip-kerlip penghias malam itu membantu
menuntun langkahku yang mulai gontai dan hilang arah
tak bisa pastikan tujuan yang benar
semoga ku tak tersesat, itu harapku
itu tak ku ingini,
ku akui kelelahan ini melemahkanku
ku akui temaram ini seperti menggenggamku
Senin, 28 Maret 2011
bertahan
yang teteskan air mata di butir-butir embun dingin
yang membasuh sisa-sisa langkah terkahirmu
sebelum kepergianmu, meninggalkanku
yang makin lama makin tersamar terlarut butiran debu
yang meresap menyatu di tempat pijakanku
namunlihatlah ku masih mencoba bertahan
dalam sisa-sisa puing kenangan tentang kita
yang kini hanya tertinggal pondasi ku, tanpa pondasi mu
kau hilang, kau pergi, kau jauh dari sisiku..
Minggu, 27 Maret 2011
maafkan salahku
Sabtu, 26 Maret 2011
pagi mendung
ku mulai beranjak menatap pagi hari
yang bawa mentari yang masih di balik bukit
mungkin dia malu atau mungkin dia ragu
akan indahnya hari ini
tapi mungkinkah begitu..?
sebuah pertanyaan yang masih sangat layak
karna sepertinya pagi ini tak seindah harapan
nampak mendung di separoh atap langit tempat ku berdiri
Jumat, 25 Maret 2011
penyemai mimpi
butir itu menyemai benih kehidupan
di suasana dingin malam berembun
di sudut malam yang menyempitkan mata
Di balik selimut para pemimpi
ini tidak benar namun tak patut dipersalahkan
ini qodrat untuk sang alam
tak perlu kita mengutuknya, karna itu tak mungkin
biarlah ini sesuatu yang ini menjadi pengikat bagi para pemimpi
pengikat bagi mimpi-mimpi mereka
penyemai asa-asa yang walau hanya imajinasi
yang mungkin saja suatu saat nanti kan jadi nyata
antara aku kau dan dia
Selasa, 22 Maret 2011
tetes ajaib
membandangi kolam-kolam haus dahaga
menutup celah pori-pori rengat di ruang gersang
sucikan debu-debu di dedaunan
hijaukan kehidupan yang sempat menguning
tetes-tetes ajaib mencambuk bumi
hadir setelah hitam menyelimuti
mungkin ini biasa bagi semua orang
tapi pasti bukan doa semua orang
karna ada di antara kita yang pasti tidak menghendakinya
bukan karena mereka tak ingin
hanya saja saatnya belum tepat
Senin, 21 Maret 2011
satu tujuan
berarak beriring mengikut angin
menyapu debu di terik matahari
uapkan air tuk siapkan hujan
biar kan datang bias pelangi di selesainya
indah menjembatani para peri itu
yang ingin menyapa mahluk di kedinginan
hilangkan kekhawatiran dan kehampaan
yang kan jatuh bersama tetes-tetes embun dari dedaunan
dalam butiran dan gelembung indah yang tak melekat
pemeluk mimpi
hanya bergulat dengah harapan
terikat erat bayangan tentangmu
dan terhimpit berjuta pertanyaan
aku masih menunggu dan mencari waktu
yang membuatku semakin tersudut
di ketiadaan hasratku akan yang lain
akankah ku raih yang terbaik dan terindah
yang membuatku mengapung di ruang antara
Minggu, 20 Maret 2011
waktu yang tepat
mencari waktu yang tepat
untukku menyalakan kembali semua ini
sungguh dengan bersahaja
sampai saat ini waktu itu masih ku cari
dimanakah letaknya tanda itu
apakah dia kan datang dan kurasa
agar ku tau saat itu adalah waktu yang tepat
untukku memutuskan untuk menyalakannya
Sabtu, 19 Maret 2011
terhimpit beban
melawan kenyataan yang belum dipastikan
mengukur kekuatan rotasi kemampuan
ternyata ku terhimpit beban
tak mampu bertahan apalagi melawan
akhirnya ku lemas dan hampir tenggelam
ditandai dengan kondisi berbeda dan asap jelaga
hitam menggumpal pertanda ku tak kuasa
terperatur meninggi dan sungguh tak biasa
akhirnya ku sadaar sekarang bukan waktunya
lebih baik ku kembali ke kondisi semula
Jumat, 18 Maret 2011
di persimpuhan
mematrikan hati di persimpuhan
tuk menafikan hati dari segala bisikan
yang setiap saat selalu tergoda keduniawian
berharap ketenangan datang mensucikan
dinding-dinding hati yang berjelaga
dengan bulir air dari aliran surga
yang sejuk lagi menyejukkan hati dan jiwa
semoga kedamaian itu segera datang
Kamis, 17 Maret 2011
jiwa yang merana
Di cahaya bulan yang miris tembus ke bumi
teriring lantunan indah kidung bidadari malam
yang menyanjung indahnya cahaya
namun tahukah di dalam gelap
ada jiwa yang merana terbelenggu
terkurung pekat jelaga malam
terbius kehampaan tanpa imajinasi
hanya kosong menunggu harapan
agar pembawa kidung itu menyapanya
meberi sebait kidung itu
sebagai pembangkit jiwanya yang hampir mati
lingkaran mimpi
ku cari makna dari arti mimpi
yang baru saja membuatku terperanjat
sebuah cerita yang tak biasa,
apalagi menjadi kenyataan, sungguh keajaiban
jadi bangunkan aku dari dunia hayalku
sadarkan aku dari lingkaran mimpi ini
tatapkan pandangan mataku pada pagi
yang selalu menyongsong harapan
bersama embun dalam butiran basah
yang tak pernah mampu menahan tarikan bumi
Rabu, 16 Maret 2011
terjajah nurani
tergadai jiwa di ruang mimpi
itulah aku kini,..
semakin hari semakin tak jelas
semakin lama semakin tak bermakna
ucapku bukan ungkapku
lidahku bukan hatiku
yang terkungkung di ruang hampa
terjerat di dunia maya
kapankah aku bisa terlepas..?
Selasa, 15 Maret 2011
pesan dari surga
yang selalu di tasbihkan bintang
ku tautkan sebuah harap
untukmu dirimu yang abadi di sana
dalam ke abadian yang mengagungkan
dalam ke kekalan yang tak terbantahkan
untukku yang dalam kegundahan di tinggalakanmu
terikat kehampaan
terkadang kenangan datang kembali tuk menghantui
namun itu justru menyiksa ku
yang masih mengharapkan kenyataanmu
pastikan tujuan
tuk pastikan tujuan yang sempat teralihkan
yang manakah yang kan menjadi yang terbaik
yang manakah yang menjadi yang terindah
namun ku takkan terlalu merenungi fikirannku
dan takkan ku biarkan kecamuk ini
yang menggupkan jiwa di raungan kegelapan
dalam berat langkah, ku tarik derap
agar ku bisa beranjak dari tegun yang melelahkan ini
Senin, 14 Maret 2011
dejavu hati
membuatku hanya bisa meratapi jatuhnya embun
yang ku harap juga menyerap lelahku
lelah dalam kesabaranku pada rasamu
namun dalam harapku
ku harap dapat membasuh kegundahan hati ini
yang semakin tak mengerti tentang keindahanmu
ataukah membuat hati berdejavu dengan perasaan
yang semakin hari semakin membuatku lelah
Minggu, 13 Maret 2011
janji sang malam
walau dia tahu, dia takkan menjawabnya
itu adalah janji sang malam pada pemuja yang terluka
lagi.. karnanya..
maka itulah janjinya sampai pagi datang
dan hilang bersama embun
Sabtu, 12 Maret 2011
hujan menangis
Jumat, 11 Maret 2011
tsunami tirani hati
ini sesuatu yang tak di harap
ini kejadian yang tak terduga
awalnya biasa namun sekejap menjadi tak biasa
dalam sekejap menghancurkan, meluluh lantakkan
hingga semuanya hanyut terbawa arus
jauh ke tengah sampai ke tempat yang tak terharuskan
ini sebuah pemandangan yang tak indah
ini peristiwa yang tak pernah di inginkan
memang sesuatu yang tak mungkin di lawan
karna ini pasti tak terelakkan, karna ini gejolak
bersatu dalam degupan dan hempasan
untuk menghancurkan tirani-tirani hati
Kamis, 10 Maret 2011
haruskah
Rabu, 09 Maret 2011
satu jawaban
Selasa, 08 Maret 2011
Apakah rasa itu..?
Senin, 07 Maret 2011
tersesat dalam pencarian
membunuh waktu
berjalan dalam kegelapan
seperti berjalan dalam kehampaan
tuk tentukan arah dalam perjuangan membunuh waktu
yang tak pernah bisa mau menunggu
sedetikpun disaat langkahku tertunda
yang tak mau menunggu
Sabtu, 05 Maret 2011
kata-kata itu
dalam sebuah senja
ku tilis kata-kata itu dalam sobekan selembar kertas kecil
menggurat tinta tetesan inspirasi
yang inginkan lepas dari kungkungan ilusi
namun karna sebuah ketakutan
kemungkinan kata itu menguap tanpa bekas
membuat tangan ini gemetar tak tertata
sehingga ku takut memburaikan kata-kata itu
kan ku cari tenang, dalam tarikan hela nafas
yang sekarang mulai tak beraturan
Jumat, 04 Maret 2011
pelangi
segan tanpa henti di ruas-ruas langit
semburat mengucur menyiram bumi
dalam tarian... bersama semilir yang menusuk sulbi
tak terperi rasa itu
tak ada pembanding yang dapat di maknakan
namun satu harpan di balik anugrah yang dipandang berbeda ini
semoga ada selendang tujuh warna itu
nampak menyembul di balik punggung sang matahari
membawa sebuah kisah cahaya yang tak bisa di ceritakan
Kamis, 03 Maret 2011
sebuah pertanyaan
Selasa, 01 Maret 2011
liputan mendung
Senja sunyi di liputan mendung
Gerimis pun turun perlahan
Seolah ia merasa apa yang sedang aku rasakan
Ku goreskan pena ntuk ungkap perasaan
Senja berlalu berganti malam
Suasana sunyi dan sepi terasa
Tiada teman malam ini
Hati ini di landa kerinduan
Terkesan di hati sanubari
Tat kala menyatunya romeo dan juliet
Hanya mengharap dalam impian
Ku dambakan kisah indah dalam hidup ini
lorong waktu
Jelajahi lorong waktu atas keinginan temaram
Terkadang membawa hidup tak sejumput terang
Terus berjalan sesayup melangkah meski tak berarah
Yang aku tahu ada satu cahaya untuk jiwa resah
melayangkan sebersit wajah di lembayung laut utara
Seperti kini menjadi teman selangit malam
Di kotamu sadarkan kembara, bahwa engkau adalah takdir