Jumat, 22 Oktober 2010

bidadari hitam

jauh langkah sarat kelam menenggelam
tak terbayang diam dalam karam terombang ambing gundah
ada lembayung jatuh di kaki bukit-bukit
kepak sang kelelawar kabarkan angin
berhembus perlahan samarkan prasangka
seakan tak perlu mencari rembulan menari-nari diatas ladang-ladang sepi
biaskan sebuah bimbang meremah hati terjatuh dalam asa telah mati
tak perlu lagi mencari-cari kerna cahyanya terserak dihati
sebab bahasanya berganti sembab
samar-samar redup...redup..dan redup...tak sedu tak sedan
terbiar lebam dalam temaram kepada-nya hari yang ditepinya kubalut kalut
rasa berhenti mengeja sebuah akhir

dalam kehidupan bidadari hitam....

0 komentar: