Jumat, 16 September 2011

memeluk bidadari

Gemuruh di jendela seperti serangkaian ketukan lembut jantungmu menembus kabut.
Pagi berpayung kelabu terkikis gerimis yang terbakar di matamu.
Hujan membuat kita memasuki perjalanan bara
yang mengembara di dada kita.
Menciptakan matahari.
Matahari yang menggantung indah di matamu,
lalu merangkak ke bulu matamu membentuk pelangi.
Aku memeluk bidadari.
Pelukan kita adalah samudera.
Menghanyutkan segala dera.
tanpa hela.. tanpa jeda..
Di sana gelombang cinta tak kenal lelah.
Membuat rindu seteduh lautan biru tak keluh menyusun gemuruh.
Membuat kecemasan berderai hilang di pasir pantai lengang.
Kita pun tertawa, memecah ubun sunyi.
Seperti ombak berbantun meneriak karang.
Seperti sepasang camar nan santun mempersembahkan cakrawala.
Pada sebuah pagi,  matahari menyebrangi samudera yang bergelora anggun di dada kita.

0 komentar: