Minggu, 14 November 2010

melati pucat putih

Haruskah terus hidup dalam kepalsuan?
sebab diri yang tercekik akar-akar gantung
merasa seolah dalam kehangatan rindangnya beringin tua

Riwayat dirimu melati putih yang mewangi
sekarang memucat namun tetap saja
dalam kepura-puraan semata
seolah langit sebatas kota tua saja
lihat, aku yang tumbuh berdiri diluar kota itu
aku tawarkan keteduhan di bawah daun-daunku
dan manisnya apel merah sepanjang musim
tanpa akar-akar yang mencekik membelit

Saksikanlah bersamaku keindahan langit
dan awan-awan yang lain,
bermainlah dengan daun-daun milikku,
kecaplah manis buahku
lalu tiupkanlah nafas wangimu pada sang alam

0 komentar: