Senin, 25 April 2011

benakmu disaat badai (special to my father)

Sungguh mati,...
aku tak tahu apa yang mesti ku buat terhadap tangisnya.
Karena aku adalah orang paling tidak berdaya
dalam situasi ini, dalam kondisi seperti ini
Tak tahu, entah kenapa..?

Silir angin dari laut
masih terus menghembus tak bosan-bosannya
Sedari tadi terus mengibas melecutkan cambuk itu
pedih tepat di mukaku
menghujam bebas tak henti..

ah..
semoga situasi ini akan terbayar dengan senyum mereka
sumringah di saat ku datang
membawa sesuatu dalam rajutan benang

ah...
ku harap ini bukan hanya sekedar perjuangan biasa
ini untuk hidup mereka
walau kulitku mengkerut dalam kedinginan

mungkin itulah yang ada dalam benakmu
ayah...
satu nama yang mengajariku arti berjuang dalam hidup
disaat dulu waktu kami berjuang dalam hamparan air bergelombang
saat badai membawa ketakuatan

0 komentar: