Minggu, 02 Januari 2011

berdiam dalam bumi

Masih saja pohon-pohon di gunung itu
berdiri angkuh dan manja
rimbun daun-daunnya mengundang angin
membelai-belai tubuhnya
berdesir dan bernyanyi ria
melengking ke angkasa atau suaranya turun lembah
seperti tiupan suling seratus penggembala
akar-akarnya yang berdiam dalam bumi
selalu menjalar tanpa batas waktu
untuk menghidupi batang, ranting dan daun-daunnya
akar-akar yang menderita demi kasih dan cinta
tak pernah menikmati panas matahari
tak melihat awan bertengger di pucuk pohon
tak melihat bulan dan bintang malam hari
masih saja akar-akar itu berdiam dalam bumi
sementara pohon-pohon kecintaannya
dimutasi ke desa-desa dan kota tanpa kulit, ranting dan daun-daun
pohon-pohon yang mendindingi rumah-rumah manusia
dari serbuan angin dan dingin cuaca
sementara akar-akar itu tetap berdiam dalam bumi
mati dalam bumi
melebur bersama duka yang dituba.

0 komentar: