Renung absurd gerayangi pikiran
selalu menari tanpa jeda di lingkar ripuan
dari matahari bergoyang hingga pagi berjelaga
mataku berkabut kehilangan rindu
Perasaan buncah di hati dan jiwa
adalah keringat resah yang memandikan tanya
ketika mabukku meracau bergelayut di ranting langit
Aku lenyap dari kenyataan yang selalu menjauhkanku
Dari keberadaan. Aku terlarut seperti seduhan teh senja
Tak berkeinginan bercinta dengan nafsu bara
Aku hanya ingin dicintai sesuatu yang menciptakanku
Dendang kidung minor dalam perjalanan
Adalah terjal bagiku. Melarutkanku dalam tarian abu
Mengebiri jantung berdetak, ketika tempo waktu berlalu
Aku gagu. Setiap gigil datang, khawatir adalah lemahku
DariMU.
Sabtu, 15 Januari 2011
kehilangan rindu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar