Minggu, 23 Januari 2011

temaram jiwa

Di puncak malam, masih tertanam angkuh merengkuh
Aku diam. Nyanyian jangkrik semakin rampak di gendang
Riuh mengebiri gundah tak karuan, di jiwa tuan malam.
Menelorong pagi di selongsong waktu, tubuh remuk melesap
Ke tepian ragu.

Gemericik rinai menyemai selaras malam
Sayang, tak sesuai hati yang sedang lunglai
Aku diam. Nyanyian jangkrik semakin rampak di gendang
Riuh mengebiri gundah tak karuan, di jiwa tuan malam.

Menyulam batin, mengenang pintal rindu di malam cumbu
Genangan selokan rasa, membuncah ke muara nadir malam;sayup sayup
Sembilu menyayat rindu. Porak porandalah pesanggrahan biru
Karena parasmu hanya relief di gundal kalbu.

0 komentar: