Jumat, 28 Januari 2011

membaca sepi

Di ruang ini, ada detik-detik lengang
dan api lampu tembok yang lambat menyala
selepas alun dentang jam.
Dan pada buku-buku yang terjaga begitu tabah,
ingatan pun jadi bosan.

Antara dinding dan angka-angka,
usia masih saja tak paham.
Entah karena lupa atau karena terbiasa
membaca sepi lengang jendela
yang itu-itu juga.

Tetapi menit-menit memang terus tumbuh,
dan nafas-nafas yang kaulepas
masih ingin mendengar putih bintang-bintang
menerka-nerka yang tak ada
seperti sebaris tanggal.

0 komentar: